MENGISI LIBUR DENGAN KEGIATAN POSITIF DI RUMAH
Oleh: Wahyu Al-Masri*
Bagaimana kabarnya teman-teman penggiat literasi? Semoga kalian dalam keadaan sehat walafiat, juga teriring keselamatan dan kesehatan atas sanak keluarga di rumah. Ya, dalam situasi mencekam akibat pandemi virus Corona-19 ini kita mau tidak mau harus dihadapkan pada kenyataan yang bisa kita ibaratkan ‘Bagai buah simalakamah’. Keluar salah, bersosial juga takut kena tular/menularkan virus.
Semua aktivitas hampir lumpuh total, tidak terkecuali bagi profesi yang bergerak di bidang informal, seperti pedagang kaki lima, penarik ojek dan taksi online, penarik becak, nelayan, pengusaha rumah makan, dan sebagainya. Hal ini terjadi sejak diterbitkannya surat edaran dari pemerintah, supaya masyarakat bisa melakukan pencegahan baik isolasi mandiri; agar tidak bepergian, maupun menjaga jarak aman (sosial distance), atau tidak melakukan kegiatan yang mengakibatkan berkumpulnya masa.
Saya sendiri sedang diliburkan selama 5 hari kerja, mulai hari Senin sampai dengan hari Jumat. Seninnya bergilir dengan teman, juga selama 5 hari kerja. Begitu seterusnya sampai ada pemberitahuan dari kantor pusat, bahwa situasi telah normal dan aman dari pandemi Corono-19. Memanfaatkan waktu libur, saya isi dengan kegiatan positif, seperti membaca buku, artikel-artikel pengetahuan di internet dan media sosial, dan mengasuh kedua anak lelaki saya yang baru pulang dari pondok pesantren.
Setiap hari, saya harus bangun sebelum jam 4 pagi. Kebiasaan anak-anak di pondok harus diterapkan juga di rumah selama libur semester, seperti salat Tahajud, salat Subuh, tilawah Al-Quran, menghafal ayat demi ayat, dan mengerjakan amalan wajib dan sunah lainnya. Semua kegiatan harus ditulis di lembar kertas ‘Panduan Kegiatan’ yang diberikan dari pihak pengurus pondok. Saya harus jujur menuliskan tanda silang pada kolom tertentu, jika memang mereka tidak mengerjakan.
Di rumah, anak-anak, saya himbau agar tidak keluar rumah tanpa izin orang tua. Jika memang ada kebutuhan, mereka harus didampingi. Setelah pulang ke rumah, saya instruksikan agar langsung mandi, sesuai petunjuk yang ada dalam himbauan pemerintah. Alhamdulillah, mereka mau nurut. Bagi para orang tua, silakan coba praktekkan apa yang saya lakukan kepada anak-anak. Tentunya, harus dengan cara lemah lembut dan penuh kesabaran. Demi keselamatan mereka, juga bagi kita semua.
Sebaiknya, tidak membatasi hobi anak-anak kita. Jika memang mereka hobi olahraga, ajak dan dampingi, tapi lakukan kegiatan itu di sekitar rumah saja. Hal ini dilakukan, agar mengurangi resiko terkena virus. Lakukan olahraga pada saat jam dibolehkan berjemur, yakni antara jam 9 atau jam 10 pagi hari. Agar tidak jenuh, adakan permainan tradisional bersama mereka. Sebaiknya, buatkan cemilan ala kadarnya sebagai hadiah atau penyemangat.
O iya, di rumah saya banyak koleksi buku. Nah, bagi temen-temen penggiat literasi, ayo sediakan buku-buku untuk keluarga, terutama buku yang bersifat edukasi. Jangan lupa sediakan juga buku dongeng anak, buku cerita bergambar, majalah anak. Seleksi dulu sebelum membeli, apakah layak atau tidak isinya. Buatkan rak sederhana dari kayu atau kardus bekas layak pakai. Sebaiknya tidak memainkan alat komunikasi ketika membaca buku.
Baiklah, selamat berlibur dan bersukacita bersama keluarga tercinta. Jangan panik ketika mendapati isu tidak jelas. Jaga kesehatan dengan memperbanyak cuci tangan, terutama saat setelah berpergian, mau makan, dan setelah menyentuh benda-benda di luar rumah. Kesehatan sangat berharga untuk kita dan keluarga, jadi jangan sekali-kali meremehkan.
*Relawan Motor Literasi Indonesia (Moli) Banten, Komunitas Rumah Dunia Serang, dan Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kota Serang
No Comment