SYAHBANDAR TUBAN
Karya: Hudan Nur
dan akupun ke utara
Suhita mengecup pipiku
dibisikinya sebuah perang laut
yang urung diterjemahkan cuaca malam itu,
Bhre Wirasbhumi menghimpit nisan orangorang
pribumi, rumah batu, abu jenazah
semakin pudar dalam bayang
O… Bhre Paramesywara
salam takzim bagi purnama di Tumasik
di antara awak kapal Malabar
ukiran arabequs
aku melihat Sayid Habibullah Almasawa
duduk menating zaman
O…Yakub yang diberkahi iman
jalan-jalan muram sepanjang kedai
Idayu tafakur mengutuk biliknya yang suram
Nyi Gede Pati menggedor-gedor ingatannya,
O… masa lalu yang terkunci
apakah perempuan di jendela
yang pipinya basah air mata
boleh bersandar ke bahu senja?
Banjarbaru, 13 Juli 2020
)* puisi ini dibacakan pada Reading Group “Arus Balik” Pamatri Literasi. Sebuah resepsi atas Rangga Iskak, Sayid Habibullah Almasawa, Wiranggaleng, dan Tholib Sungkar Az-Zubaid.
No Comment