Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam (Raden Adjeng Kartini) Pesantren Ekologi Ath Thaariq lahir dari refleksi panjang potret ekologi bangsa ini. Tidak terhitung tanah yang longsor, banjir, abrasi bibir pantai, perubahan iklim, hancur dan hilangnya keanekaragaman […]
Oleh. Atep Kurnia* Salah satu kenangan paling berkesan bagi saya adalah pemberian kopian buku Kalangwan: Sastra Jawa Kuno, Selayang Pandang (1983) karya P.J. Zoetmulder. Fotokopian ini diberikan oleh Téh Titi Surti Nastiti, salah seorang putri Kang Ajip Rosidi. Kata Téh Titi, kopian tersebut berasal dari Kang Ajip sendiri untuk saya. Ini terjadi ketika saya mulai […]
“Gadis Cilik di Jendela” Totto-chan heran. Belum pernah ia mendengar ada orang berkata anak laki-laki harus menghargai anak perempuan Setelah sekian lama mengendap, ide untuk membuat Reading Group buku pendidikan secara virtual, khususnya yang mengulas pendidikan dasar, akhirnya akan saya dan teman-teman FTBM JABAR, eksekusi. Ya, Reading Group buku Totto-chan karya Tetsuko Kuroyanagi sebagai Reading […]
Ku. Atép Kurnia Mr. Guan Coffee and Books, Bandung, Saptu soré, 25 Nopémber 2017. Harita téh dipentés ku nu boga kafé pikeun milu cacarita dina sawala “Ki Umbara Meruhkeun Siluman”. Ari makalah nu harita ditepikeun dijudulan “Jurig Nyiliwuri, Sétan Sumarambah”. Eusina medar kapercayaan urang Sunda kana ayana bangsaning jurig barakasakan, dumasar kana sawatara pustaka nu […]
Belakangan dunia literasi, pendidikan, dan kebudayaan sedang diarahkan pada revolusi industri 4.0. Terlebih pemerintah telah menerapkan sepuluh strategi prioritas nasional “Making Indonesia 4.0”. Strategi yang dimaksudkan adalah perbaikan alur aliran material, mendesain ulang zona industri, peningkatan kualitas SDM, Pemberdayaan UMKM, menerapkan insentif investasi teknologi, pembentukan ekosistem investasi, menarik investasi asing, harmoisasi aturan dan kebijakan, membangun […]
Peringatan Harbuknas mendorong supaya masyarakat dapat meningkatkan minat baca. Kemudian banyak lahir gerakan-gerakan terkait dengan buku. Taman Bacaan Masyarakat salah satunya.
Tim konsumsi (tim dapur) yang dikomandoi oleh Pak Kiki (ketua FTBM Kab. Bandung Barat), Ibu Sri (Istri Pak Kiki), Ibu Santi (Sekretaris FTBM Jawa Barat), Ibu Nonih (Ketua FTBM Kota Bandung), serta ditemani oleh Mang Dede. Komposisi juru dapur tidak sembarangan, 2 orang ketua FTBM, 1 orang sekretaris FTBM. Mereka semua adalah koki senior. Citra rasa dari masakan mereka sudah tidak diragukan lagi.
Palupi Mutiasih, S.Pd telah mempraktikan read aloud dan hasilnya sangat positif. Pada Kemah Literasi FTBM 2019 di Kiarapayung, Sumedang (16/11/19), Palupi berbagi pengalaman pada peserta Kemah Literasi
Proses penciptaan karya sastra “Realitas – Karya – Realitas“. Karya sastra lahir dari realitas yang sedang terjadi. Kemudian masuk melalui pengalaman seseorang lewat imaji visual, audio, taktil, dll. hingga melahirkan karya. Karya sastra yang lahir kemudian dilempar kembali pada realitas (masyarakat).
Bagaimana apabila kita kembali ke zaman batu? Apa yang terpikirkan di benak teman-teman semua? Teknologi kita maju atau mundur? Perkembangan teknologi semakin pesat, sangat sulit sekali terbendung. Setiap orang pasti punya telepon pintar. Semua dapat diakses hanya dalam satu “klik”. Apa yang diinginkan tersedia. Dunia ada dalam genggaman. Pengaruh percepatan teknologi yang semakin luar biasa […]